- UNION BERLIN PERPANJANG KONTRAK CHRISTOPHER TRIMMEL HINGGA 2024
- NAPOLI KOKOHKAN POSISI DI PUNCAK KLASEMEN SERIE A USAI KALAHKAN SAMPDORIA
- KPK PERTIMBANGKAN STATUS PENCEGAHAN UNTUK DITO MAHENDRA
- KEPOLISIAN JERMAN TANGKAP PRIA IRAN YANG DIDUGA RENCANAKAN SERANGAN BERBAHAYA
- RUSIA KLAIM BUNUH 600 TENTARA UKRAINA DALAM SERANGAN RUDAL KE SEBUAH BARAK DI KYIV
- MANCHESTER CITY SINGKIRKAN CHELSEA DARI PIALA FA
- KPK ENDUS POTENSI MARK UP DALAM PEMBIAYAAN HAJI
- JOE BIDEN KECAM PENYERBUAN MASSA BOLSONARO KE GEDUNG KONGRES BRASIL
- MIGRANT WATCH HARAPKAN PERTEMUAN JOKOWI-ANWAR IBRAHIM DAPAT MENYELESAIKAN MASALAH PUNGLI KE PMI
- PRESIDEN JOKOWI SAMBUT KUNJUNGAN PM MALAYSIA ANWAR IBRAHIM DI ISTANA BOGOR
AS dan Sekutunya Tambah Sanksi ke Junta Militer Myanmar
Metro Siang • 39 minutes agoAmerika Serikat dan sekutu memberlakukan sanksi lebih lanjut terhadap Myanmar. Peringatan dua tahun kudeta militer di negara itu ditandai dengan tekanan untuk Tatmadaw, militer Myanmar, termasuk pada pejabat energi dan anggota Junta.
Jenderal tinggi Myanmar memimpin kudeta pada Februari 2021. Itu terjadi setelah lima tahun pembagian kekuasaan yang tegang di bawah sistem politik semi-sipil yang diciptakan oleh militer.
Perundangan tahun ini akal memperluas sanksi. Begitu pula undang-undang soal BIRMA yang baru diamandemen setelah tahun lalu digulirkan di Kongres.
Menandai dua tahun sejak kudeta, AS dan sekutunya Australia, Inggris, dan Kanada mengumumkan sanksi baru. Menambah lagi sanksi yang tak dikenakan kepada puluhan individu dan emnitas di Myanmar.
Sanksi baru AS juga dikenakan pada komisi pemilihan umum. Militer yang berkuasa telah menjanjikan pemilu jujur dan adil. Aktivis mendesak AS, Indonesia dan negara-negara demokratis lainnya tak buru-buru melegitiasi pemilihan ini.
Menurut aktivis salah satu indikasi pemerintah militer tak serius menyelenggarakan pemilu yang jujur dan adil adalah pengetatan syarat keanggotaan partai peserta pemilu yang semakin memuluskan jalan agi partai pro militer USDP.