Pertamina: Tak Semua Fasilitas Depo Plumpang Dipindahkan ke Pelindo
N/A • 17 March 2023 17:51
SHARE NOW
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan, tidak semua fasilitas Depo Plumpang akan dipindahkan ke lahan Pelindo di Kalibaru, Jakarta Utara. Pemindahan hanya dilakukan pada area tangki dan fillin set atau tempat pengisian gas.
Setelah insiden kebakaran Depo Plumpang yang menewaskan 23 orang dan melukai puluhan orang lainnya pada 3 Maret lalu, Pertamina akan memindahkan fasilitas terminal bahan bakar minyak (TBBM) atau Depo Plumpang ke lahan Pelindo di kawasan Kalibaru, Jakarta Utara. Namun, tidak semua fasilitas Depo Plumpang dipindahkan.
Nicke juga menegaskan, Depo Plumpang tidak mungkin ditutup dalam waktu dekat karena Depo Plumpang berperan sangat penting sebagai pemasok 15?ri total kebutuhan BBM nasional dan jika ditutup akan menimbulkan masalah yang lebih besar.
Pemindahan Depo Plumpang ke lahan Pelindo menurut Nicke baru bisa dilakukan pada akhir tahun 2024 dan pembangunannya sendiri membutuhkan waktu 2-3 tahun.
Sementara itu, hal yang paling mendesak untuk dilakukan saat ini adalah membangun buffer zone atau kawasan penyangga di depo Plumpang sebagai pembatas antara depo dan pemukiman warga.
Pertamina menurut Nicke, sebenarnya telah berencana membangun buffer zone pada tahun 2009, tapi tidak berhasil dilakukan. Dengan insiden kebakaran depo Plumpang ini, Pertamina harus segera membangun buffer zone.
Hasil inspeksi awal menunjukkan, jumlah bangunan terdampak bufferzone sebanyak 722 bangunan untuk plumpang dan 533 bangunan untuk buffer zone elnusa.
Sementara itu, soal kasus kebakaran objek vital TBBM Plumpang ini Komisi VII DPR meminta Pertamina untuk melakukan audit menyeluruh yang nantinya diumumkan secara transparan kepada masyarakat.
Komisi VII memberi waktu satu bulan kepada Pertamina untuk melaporkan hasil audit investigasi kebakaran depo Plumpang. Peneparan hasil audit harus dilaksanakan secara tegas tidak hanya untuk fasilitas Plumpang, namun juga berbagai fasilitas objek vital Pertamina lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Komisi VII juga mengapresiasi Pertamina yang bergerak cepat dalam menangani korban kebakaran, baik medis maupun insentif.
Sejauh ini belum diketahui berapa kerugian akibat kebakaran depo Plumpang karena masih dalam perhitungan.